Jelaskan perbedaan antara elektrolit kuat dengan elektrolit lemah ditinjau dari aspek reaksi ionisasi, derajat ionisasi, daya hantar listrik dan jumlah ion tiap mol/liter larutan!

Jawaban:

Berikut ini adalah beberapa pernyataan mengenai sifat konduktivitas listrik larutan HCl:

Larutan HCl merupakan elektrolit kuat

Larutan HCl terionisasi sempurna dalam air

Ion H+ dan Cl- berperan penting dalam perpindahan elektron melalui penghantar

Ion-ion H+ dan Cl- dalam HCl merupakan penghantar listrik yang kurang baik

larutan HCl dapat menyalakan lampu indikator dalam pengujian elektrolit

Diantara semua pernyataan tersebut yang tidak benar adalah ion H+ dan Cl- merupakan penghantar listrik yang kurang baik. pada kenyataannya HCl adalah elektrolit kuat sehingga bersifat konduktif (Jawaban no.4)

Perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah :

  • Elektrolit kuat mengalami reaksi ionisasi sempurna, sehingga derajat ionisasinya bernilai 1 (α=1). Elektrolit kuat dalam air akan terurai sempurna menjadi ion positif dan ion negatif sehingga dapat menghantarkan listrik dengan baik.
  • Elektrolit lemah mengalami reaksi ionisasi sebagain sehingga derajat ionisasi bernilai 0<α<1. dalam pelarut air sebagian elektrolit lemah berubah menjadi ion-ion dan sebagian yang lain tetap dalam wujudnya semula sehingga elektrolit lemah merupakan penghantar listrik yang kurang baik.

Pembahasan

Berdasarkan sifat dalam menghantarkan listrik, bahan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu konduktor, isolator, dan semikonduktor. Begitu pula dengan larutan, larutan ada yang dapat menghantarkan listrik, disebut larutan elektrolit dan tidak dapat menghantarkan listrik, disebut larutan nonelektrolit. Pada percobaan sederhana, lampu dapat menyala dalam larutan elektrolit dan tidak menyala dalam larutan nonelektrolit.

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan adanya ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang berperan dalam menghantarkan arus listrik melalui larutan. Ikatan yang dimiliki oleh larutan elektrolit adalah ikatan ion. Ketika berda dalam larutan, senyawa ion mengalami ionisasi terbentuk ion positif dan ion negatif. Contoh larutan elektrolit adalah semua larutan asam, basa, dan garam. Antara lain adalah NaCl, H2¬SO4, HCl, KOH, dan CH₃OOH.

Larutan elektrolit dibedakan lagi menjadi dua jenis berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Kedua jenis larutan tersebut adalah larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Perbedaan diantara keduanya adalah elektrolit kuat ion-ion yang ada terurai sempurna sedangkan larutan elektrolit lemah tidak terurai sempurna atau terurai sebagian. Selain itu, yang membedakan adalah elektrolit kuat tidak terdapat molekul zat terlarut dan jumlah ion dalam larutan adalah banyak. Larutan nonelektrolit, dalam larutan masih terdapat molekul zat terlarut dan jumlah ion dalam larutan adalah sedikit.

Larutan Non-elektrolit

Larutan nonelektrolit tidak mampu menghantarkan arus listrik dikarenakan tidak adanya ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ikatan yang dimiliki oleh larutan nonelektrolit adalah ikatan kovalen. Ikatan kovalen terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan elektron. Jadi, ketika berada dalam larutan, senyawa kovalen tidak megalami ionisasi, sehingga tidak ada ion-ion yang menghantarkan arus listrik. Contoh larutan nonelektrolit adalah senyawa organik, seperti larutan gula, larutan urea, dan alkohol.

Kita dapat membedakan larutan elekrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit melalui percobaan sederhana, yaitu dengan menggunakan lampu kecil, rangkaian listrik, dan larutan yang ingin diuji. Hasil pengamatan dari percobaan ini berupa gelembung dan nyala lampu.

  • Jika larutan elektrolit kuat, hasil pengamatan adalah terbentuk gelembung gas dan lampu menyala.
  • Jika larutan elektrolit lemah, hasil pengamatan adalah terbentuk gelembung gas/ lampu menyala.
  • Jika larutan nonelektrolit, hasil pengamatan adalah tidak terbentuk gelembung gas dan lampu tidak menyala.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terdapat ion-ion yang bergerak bebas, sedangkan laruntan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak adanya ion-ion yang begerak bebas.

Bagikan Jawaban

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *